Sedari bayi, manusia mengenal komunikasi lewat sentuhan dari orangtua
dan keluarga terdekat. Belaian lembut sebuah sentuhan mengirimkan
signal hangat dan perlindugan ke otak. Maka dari itu, bayi bisa beralih
tenang dan nyaman saat dipeluk, digendong, dan disentuh. Sebab, sentuhan
menerjemahkan rasa sayang lebih baik dari kata-kata manis.
Lalu setelah beranjak dewasa, apakah makna sentuhan masih sekuat dan
sama menenangkannya? Ternyata, pada orang dewasa, sentuhan itu lebih
kompleks, dan merupakan cara berkomunikasi untuk memecah kesunyian dan
emosi dalam diri.
Selain itu, sentuhan juga merupakan cara terbaik dalam merefleksikan
simpati, menyampaikan kasih sayang, dan menentramkan jiwa yang sedang
gelisah. Namun, antara pasangan kekasih, makna sentuhan tergantung dari
intensitas dan kualitas hubungan yang dijalani.
Seorang antropologi, Helen Fisher, dalam bukunya yang berjudul Anatomy of Love
menjelaskan manfaat sentuhan dalam menjaga kualitas emosi dan perasaan
antar dua invidu. Fisher mengatakan, kulit manusia seolah hamparan padan
rumput yang tiap helainya memiliki ujung area sensitif dalam menerima
rangsangan.
Namun, Fisher menambahkan, sentuhan yang terjadi pada pasangan
kekasih tak melulu identik dengan aktivitas seksual. Sebab, satu
sentuhan dari orang yang kita sayang bisa membuat rasa sedih beralih
bahagia, wajah yang suram berubah senyuman manis, dan hati yang gundah
berganti menjadi tenang dan stabil.
Sumber: Kompas.com
0 Comments:
Post a Comment