Kejadian ini berlaku di negara jiran yang sepatutnya tidak berlaku dalam mana-mana negara pun. Mendenda murid ada pelbagai cara. Namun dendaan itu jangan sampai terpengaruh dengan mainan emosi. Apa pun, baca dan jadikan berita ini sebagai iktibar dan minta dijauhkan. denda penting, tetapi tidak sampai mencederakan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur
(NTT) Sinun Petrus Manuk menyebut guru bahasa Jerman SMA Negeri 2
Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Yakobus Nahak tidak
sesuai sebagai tenaga pendidik.
Yakobus adalah guru yang memberi hukuman kepada pelajar mereka dengan terhantuk dahi di meja tulis sebanyak 800 kali. Akibat hukuman itu salah seorang pelajarnya masih menjalani rawatan intensif di rumah sakit.
"Dia (Yakobus Nahak) mungkin tidak sesuai berhadapan dengan manusia, dalam hal ini para pelajar-siswinya. Dia sebaiknya mungkin cocoknya di dinas saja, sehingga untuk sementara ini dia tidak usah mengajar dulu kerana masalah ini sudah sampai pada tahap nasional, "kata Manuk, kepada Kompas.com, Sabtu (26/9/2015).
Berdasarkan keterangan yang diperolek Disdik NTT, lanjut Manuk, pelajar yang mendapat hukuman dari Yakobus sebanyak 17 pelajar, termasuk Nelson yang harus dirawat di rumah sakit. Nelson, tambah Manuk, memang pernah mengalami gangguan di kepala, sehingga saat dihancurkan lagi, kesannya cukup parah.
Manuk menerangkan SMA Negeri 2 Kefamenanu merupakan wewenang Dinas Pendidikan Pemuda dan Sukan (PPO) Kabupaten TTU. Sehingga dirinya masih menunggu langkah-langkah yang diambil Dinas PPO TTU.
"Kalau ringkasnya guru yang bersangkutan mestinya ditarik untuk bekerja di pejabat dinas PPO setempat. Saya juga sudah minta kronologi dari Kepala Dinas PPO TTU sejak tiga hari lalu, namun hingga saat ini saya belum dapatkan. Guru yang memberi hukuman kepada para pelajarnya itu statusnya PNS, "lanjut Manuk.
Namun, ujar Manuk, pada dasarnya guru tidak boleh memberikan hukuman fizikal kepada para pelajar, kerana masih banyak cara untuk membina pelajar yang melakukan kesalahan.
Diberitakan sebelumnya, Yakobus menghukum seorang murid kelas XII, Nelson Aleuf (17), dengan memerintahkan remaja itu terhantuk dahinya sendiri ke meja sebanyak 800 kali. Akibatnya, Nelson harus dirawat secara intensif di rumah sakit umum setempat.
Sumber: Kompas.com
0 Comments:
Post a Comment