Asep Priatna (44) tega menyetubuhi anak perempuannya sendiri, YS, berulang-ulang hingga akhirnya hamil dan melahirkan. Perbuatan bejat itu dilakukan Asep kepada YS sejak anaknya itu masih duduk di bangku kelas VI SD hingga kini dewasa berusia 18 tahun.
"Pelaku AP telah menyetubuhi korban dari semenjak korban (YS) dari kelas VI SD hingga dewasa, sampai korban hamil dan mempunyai seorang anak. Hal tersebut dilakukan berulang-ulang. YS ini merupakan anak kandung pelaku," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/8/2014).
Terakhir kali Asep berusaha melakukan perbuatan tak terpuji itu pada Sabtu (26/7/2014) sekitar pukul 10.00 WIB di tempat kos YS di Jalan Melong Asih, Gang Bhd, Kelurahan Cijerah, Kecamatan Bandung Kulon. YS selalu menolak ketika ayahnya mengajak berhubungan intim.
"Anak perempuan ini selalu menolak ajakan ayahnya, tapi ayahnya selalu memaksa," kata Mashudi.
Mashudi menjelaskan, Asep pertama kali menyetubuhi anak perempuannya sendiri pada tahun 2007 yang ketika itu mangsa masih duduk di bangku kelas VI SD. Aksi itu dilakukan di rumahnya di Kampung Babakan Inpres, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
"Pada saat itu YS sebaik sahaja pulang dari sekolah usai acara perpisahan. YS diiming-imingi gula-gula loli. Suspek bilang, ayo kakak cantik, ayah punya gula-gula loli, sambil mengajak ke bilik," kata Mashudi meniru ucapan Tan.
Namun, apabila masuk ke bilik, Asep malah menyuruh YS untuk membuka semua pakaiannya. Di sanalah Asep menyetubuhi korban. Sementara isteri Tan yang merupakan ibu dari YS sedang tertidur lelap.
"Si anak menjerit kerana kesakitan, si ayah menyekat mulut anaknya agar tidak menjerit," jelasnya.
Mendengar YS menjerit-jerit, sang ibu bangun. Asep lantas buru-buru memakai baju dan bergegas keluar dari bilik. Begitu pun dengan YS. Namun, sebelum keluar dari bilik, YS diancam akan dibunuh jika memberitahu perbuatannya.
"Katanya gini, 'Jangan bilang-bilang ke mama atau ke siapa pun. Kalau kakak (YS) bilang-bilang, bukan hanya kakak (YS) saja yang dibunuh, tetapi si mama dan si adik juga bakalan bapak bunuh," kata Mashudi meniru ucapan Tan terhadap YS.
Sejak tahun 2007, sang ayah melakukan perbuatan keji itu berulang-ulang dengan cara sembunyi-sembunyi hingga tahun 2012. Setelah lima tahun diperlakukan tak senonoh, YS diketahui hamil pada Februari 2012.
Perbuatan Asep kemudian diketahui warga saat pelaku hendak melakukan perbuatan sama di bilik kos korban di Jalan Melong Asih, Bandung Kulon, pada 26 Julai 2014 Korban YS memberitahu warga kerana dirinya diancam akan digergaji pelaku jika tidak melayani nafsu bejat ayahnya itu. Akhirnya, pelaku pun ditangkap, lalu dibawa ke pejabat polis tempatan.
"Pelaku AP telah menyetubuhi korban dari semenjak korban (YS) dari kelas VI SD hingga dewasa, sampai korban hamil dan mempunyai seorang anak. Hal tersebut dilakukan berulang-ulang. YS ini merupakan anak kandung pelaku," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/8/2014).
Terakhir kali Asep berusaha melakukan perbuatan tak terpuji itu pada Sabtu (26/7/2014) sekitar pukul 10.00 WIB di tempat kos YS di Jalan Melong Asih, Gang Bhd, Kelurahan Cijerah, Kecamatan Bandung Kulon. YS selalu menolak ketika ayahnya mengajak berhubungan intim.
"Anak perempuan ini selalu menolak ajakan ayahnya, tapi ayahnya selalu memaksa," kata Mashudi.
Mashudi menjelaskan, Asep pertama kali menyetubuhi anak perempuannya sendiri pada tahun 2007 yang ketika itu mangsa masih duduk di bangku kelas VI SD. Aksi itu dilakukan di rumahnya di Kampung Babakan Inpres, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
"Pada saat itu YS sebaik sahaja pulang dari sekolah usai acara perpisahan. YS diiming-imingi gula-gula loli. Suspek bilang, ayo kakak cantik, ayah punya gula-gula loli, sambil mengajak ke bilik," kata Mashudi meniru ucapan Tan.
Namun, apabila masuk ke bilik, Asep malah menyuruh YS untuk membuka semua pakaiannya. Di sanalah Asep menyetubuhi korban. Sementara isteri Tan yang merupakan ibu dari YS sedang tertidur lelap.
"Si anak menjerit kerana kesakitan, si ayah menyekat mulut anaknya agar tidak menjerit," jelasnya.
Mendengar YS menjerit-jerit, sang ibu bangun. Asep lantas buru-buru memakai baju dan bergegas keluar dari bilik. Begitu pun dengan YS. Namun, sebelum keluar dari bilik, YS diancam akan dibunuh jika memberitahu perbuatannya.
"Katanya gini, 'Jangan bilang-bilang ke mama atau ke siapa pun. Kalau kakak (YS) bilang-bilang, bukan hanya kakak (YS) saja yang dibunuh, tetapi si mama dan si adik juga bakalan bapak bunuh," kata Mashudi meniru ucapan Tan terhadap YS.
Sejak tahun 2007, sang ayah melakukan perbuatan keji itu berulang-ulang dengan cara sembunyi-sembunyi hingga tahun 2012. Setelah lima tahun diperlakukan tak senonoh, YS diketahui hamil pada Februari 2012.
Perbuatan Asep kemudian diketahui warga saat pelaku hendak melakukan perbuatan sama di bilik kos korban di Jalan Melong Asih, Bandung Kulon, pada 26 Julai 2014 Korban YS memberitahu warga kerana dirinya diancam akan digergaji pelaku jika tidak melayani nafsu bejat ayahnya itu. Akhirnya, pelaku pun ditangkap, lalu dibawa ke pejabat polis tempatan.
Sumber: Kompas.com
0 Comments:
Post a Comment