Gadis YS (18) disetubuhi
ayahnya, Asep Priatna (44), dari usia SD hingga dewasa dan akhirnya
hamil. Sang ayah akhirnya mencarikan suami bagi YS demi menutupi
perbuatan bejatnya itu.
"Mengetahui anaknya hamil, sang ayah bergegas mencarikan laki-laki untuk dinikahkan dengan anaknya (YS). Jadi, dalam keadaan hamil, YS dinikahkan dengan seorang laki-laki oleh si ayah," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/8/2014).
Pada bulan Desember 2012, lanjut Mashudi, YS melahirkan seorang anak perempuan. Setelah YS dinikahkan, kesempatan Asep menyetubuhi YS sudah tidak bisa lagi. Kehidupan YS pun berjalan normal. Namun, pada tahun 2013, suami YS meninggal dunia.
"Tak lama YS melahirkan, suami YS meninggal dunia karena overdosis, suka minum-minum. Meninggalnya jarak dua bulan setelah dinikahkan," kata Mashudi.
Kematian suami YS rupanya membuka kembali kesempatan Asep untuk melakukan perbuatan bejatnya. Pada Januari 2014, Asep kembali menyetubuhi YS di rumahnya di Jalan Maleber Barat Inpres I, Kecamatan Andir, Kabupaten Bandung.
"Saat itu, YS, pada pukul 14.00 WIB, sepulang kerja tiduran di kamar. Tiba-tiba, sang ayah masuk ke dalam kamar dan berusaha membuka seluruh pakaian korban. Namun, korban terbangun dan kemudian menolak dan berontak," jelasnya.
Pelaku lalu mengikat kedua tangan dan kedua kaki YS dengan seprai. Setelah itu sang ayah memerkosa YS. Pemerkosaan dilakukan ayah kepada anaknya berulang-ulang.
Perbuatan Asep kemudian diketahui warga saat pelaku hendak melakukan perbuatan serupa di kamar kos korban di Jalan Melong Asih, Bandung Kulon, pada 26 Juli 2014. Korban YS memberitahukan warga karena dirinya diancam akan digergaji pelaku jika tidak melayani nafsu bejat ayahnya itu. Akhirnya, pelaku pun ditangkap, lalu dibawa ke kantor kepolisian setempat.
Diberitakan sebelumnya, Asep Priatna (44) tega menyetubuhi putrinya sendiri, YS, berulang-ulang hingga akhirnya hamil dan melahirkan. Perbuatan bejat itu dilakukan Asep terhadap YS sejak anaknya itu masih duduk di bangku kelas VI SD hingga kini dewasa berusia 18 tahun.
"Mengetahui anaknya hamil, sang ayah bergegas mencarikan laki-laki untuk dinikahkan dengan anaknya (YS). Jadi, dalam keadaan hamil, YS dinikahkan dengan seorang laki-laki oleh si ayah," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/8/2014).
Pada bulan Desember 2012, lanjut Mashudi, YS melahirkan seorang anak perempuan. Setelah YS dinikahkan, kesempatan Asep menyetubuhi YS sudah tidak bisa lagi. Kehidupan YS pun berjalan normal. Namun, pada tahun 2013, suami YS meninggal dunia.
"Tak lama YS melahirkan, suami YS meninggal dunia karena overdosis, suka minum-minum. Meninggalnya jarak dua bulan setelah dinikahkan," kata Mashudi.
Kematian suami YS rupanya membuka kembali kesempatan Asep untuk melakukan perbuatan bejatnya. Pada Januari 2014, Asep kembali menyetubuhi YS di rumahnya di Jalan Maleber Barat Inpres I, Kecamatan Andir, Kabupaten Bandung.
"Saat itu, YS, pada pukul 14.00 WIB, sepulang kerja tiduran di kamar. Tiba-tiba, sang ayah masuk ke dalam kamar dan berusaha membuka seluruh pakaian korban. Namun, korban terbangun dan kemudian menolak dan berontak," jelasnya.
Pelaku lalu mengikat kedua tangan dan kedua kaki YS dengan seprai. Setelah itu sang ayah memerkosa YS. Pemerkosaan dilakukan ayah kepada anaknya berulang-ulang.
Perbuatan Asep kemudian diketahui warga saat pelaku hendak melakukan perbuatan serupa di kamar kos korban di Jalan Melong Asih, Bandung Kulon, pada 26 Juli 2014. Korban YS memberitahukan warga karena dirinya diancam akan digergaji pelaku jika tidak melayani nafsu bejat ayahnya itu. Akhirnya, pelaku pun ditangkap, lalu dibawa ke kantor kepolisian setempat.
Diberitakan sebelumnya, Asep Priatna (44) tega menyetubuhi putrinya sendiri, YS, berulang-ulang hingga akhirnya hamil dan melahirkan. Perbuatan bejat itu dilakukan Asep terhadap YS sejak anaknya itu masih duduk di bangku kelas VI SD hingga kini dewasa berusia 18 tahun.
Sumber: Kompas.com
0 Comments:
Post a Comment