Trend foto diri atau selfie, kian hari kian semarak, terutama pada kaum wanita. Sebelum makan, foto dulu, sebelum berangkat kerja, foto dulu, sebelum mandi pagi, foto dulu. Setiap langkah yang tercipta, selalu diiringi dengan sesi foto dadakan untuk dimuat naik ke media sosial.
Namun, sekarang, terutama setelah menyimak penjelasan berikut ini, sebaiknya anda pikir-pikir dulu sebelum terlanjur mempamerkan foto selfie di ranah maya sosial. Apa pasal?
Menurut kajian di Oregon State University, terungkap bahawa kaum wanita muda ditemui sering mendapat hinaan serta cemuhan dari lingkungan sekitar, berkaitan foto selfie seksi yang mereka muat naik di media sosial. Hal ini disebabkan oleh kerana pose-pose selfie yang terlampau seksi, dianggap tidak layak untuk disebar secara viral.
Wanita yang memaparkan foto selfie seksi di media sosial dinilai kurang menarik, dan kurang cekap. "Banyak tekanan bagi seorang wanita muda untuk menggambarkan diri mereka sebagai sosok yang seksi dan menarik. Namun, memajang foto seksi di media sosial, mempunyai kesan negatif yang lebih banyak, berbanding positif," ujar penyelidik psikologi, Elizabeth Daniels.
Untuk mendapatkan hasil terperinci daripada kajian yang ia helat, Daniels dan rakan satu pasukan lain membuat akaun Facebook palsu yang memaparkan seorang wanita muda bernama Amanda Johnson.
Kemudian, Daniels meminta 100 wanita muda dengan rentang usia 13 hingga 25 tahun, secara rawak menilai dua foto profil Amanda palsu tersebut. Pada satu foto, Amanda tampak mengenakan busana kasual yang terdiri dari kaus longgar, seluar jeans, dan selendang di leher. Lalu, pada foto lain, Amanda mengenakan gaun merah bersilang dada rendah, serba ketat, lalu menimbulkan duduk dengan satu kaki diangkat sehingga memperlihatkan sebahagian besar paha Amanda.
Para responden diminta menilai kedua foto tersebut dari sisi keindahan, kompetensi, dan kecerdasan, melalui pemberian angka dari skala 1 sampai dengan tujuh. Satu untuk nilai terendah, dan tujuh untuk nilai tertinggi.
Hasilnya, foto Amanda yang seksi, mendulang nombor satu paling banyak, dan foto Amanda berpakaian kasual, mendulang nombor satu paling sedikit. Kesimpulannya, foto selfie seksi mewujudkan persepsi negatif di persekitaran sosial. Anggapan paling umum adalah tidak menarik, bodoh, tidak cekap, dan tidak sopan.
Daniel dan seluruh pasukan penyelidik mengajurkan, jika anda ingin dianggap menarik, mempunyai kemampuan yang baik, pintar, dan menyenangkan, unggahlah foto-foto yang memaparkan watak anda bukan penampilan fizikal. Caranya boleh dengan mempamerkan foto-foto sedang melakukan aktiviti seperti sukan, hobi, pekerjaan, dan sebagainya.
Namun, sekarang, terutama setelah menyimak penjelasan berikut ini, sebaiknya anda pikir-pikir dulu sebelum terlanjur mempamerkan foto selfie di ranah maya sosial. Apa pasal?
Menurut kajian di Oregon State University, terungkap bahawa kaum wanita muda ditemui sering mendapat hinaan serta cemuhan dari lingkungan sekitar, berkaitan foto selfie seksi yang mereka muat naik di media sosial. Hal ini disebabkan oleh kerana pose-pose selfie yang terlampau seksi, dianggap tidak layak untuk disebar secara viral.
Wanita yang memaparkan foto selfie seksi di media sosial dinilai kurang menarik, dan kurang cekap. "Banyak tekanan bagi seorang wanita muda untuk menggambarkan diri mereka sebagai sosok yang seksi dan menarik. Namun, memajang foto seksi di media sosial, mempunyai kesan negatif yang lebih banyak, berbanding positif," ujar penyelidik psikologi, Elizabeth Daniels.
Untuk mendapatkan hasil terperinci daripada kajian yang ia helat, Daniels dan rakan satu pasukan lain membuat akaun Facebook palsu yang memaparkan seorang wanita muda bernama Amanda Johnson.
Kemudian, Daniels meminta 100 wanita muda dengan rentang usia 13 hingga 25 tahun, secara rawak menilai dua foto profil Amanda palsu tersebut. Pada satu foto, Amanda tampak mengenakan busana kasual yang terdiri dari kaus longgar, seluar jeans, dan selendang di leher. Lalu, pada foto lain, Amanda mengenakan gaun merah bersilang dada rendah, serba ketat, lalu menimbulkan duduk dengan satu kaki diangkat sehingga memperlihatkan sebahagian besar paha Amanda.
Para responden diminta menilai kedua foto tersebut dari sisi keindahan, kompetensi, dan kecerdasan, melalui pemberian angka dari skala 1 sampai dengan tujuh. Satu untuk nilai terendah, dan tujuh untuk nilai tertinggi.
Hasilnya, foto Amanda yang seksi, mendulang nombor satu paling banyak, dan foto Amanda berpakaian kasual, mendulang nombor satu paling sedikit. Kesimpulannya, foto selfie seksi mewujudkan persepsi negatif di persekitaran sosial. Anggapan paling umum adalah tidak menarik, bodoh, tidak cekap, dan tidak sopan.
Daniel dan seluruh pasukan penyelidik mengajurkan, jika anda ingin dianggap menarik, mempunyai kemampuan yang baik, pintar, dan menyenangkan, unggahlah foto-foto yang memaparkan watak anda bukan penampilan fizikal. Caranya boleh dengan mempamerkan foto-foto sedang melakukan aktiviti seperti sukan, hobi, pekerjaan, dan sebagainya.
Sumber: Kompas.com
0 Comments:
Post a Comment