Randi Kiat, bayi berusia setahun lima bulan , dijumpai selamat walaupun dua jam terapung di laut ketika kapal yang ditumpanginya bersama keluarga tenggelam di Perairan Tanjung Alang, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, semalam ( Sabtu ).
Randi terpisah dari ibunya saat kapal tenggelam. Namun, seorang penumpang, Ibrahim Duwila, melihatnya. "Saya menggendongnya di bahagian belakang, dan kita langsung lompat ke laut," kata Ibrahim.
Menurut Ibrahim, mereka terapung selama kira-kira dua jam sebelum dia berjaya mencapai daratan, pantai Desa Alang. "Hampir dua jam kita terapung dalam keadaan gelombang dan cuaca laut yang sangat buruk. Untung saja dia (Randi) memeluk saya dengan erat di bahagian leher, sehingga dia tetap bersama saya, "ujar Ibrahim.
Saat itu, kata Ibrahim, dia sempat mengambil sebuah jeriken berisi minyak di atas kapal sebelum melompat. "Saya sempat menumpah minyak dari dalam jeriken, saat melompat saya langsung mengendong Randi. Dia sedikit pun tidak menangis saat itu, "kisahnya.
Kapal Motor (KM) Sandar Jadi berangkat dari Ambon menuju Pulau Manipa, sekira pukul 05.00 WIT, tetapi apabila memasuki perairan Tanjung Alang, kapal ini disapu tinggi gelombang sehingga kapal pun oleng dan tenggelam.
Akibat peristiwa ini, empat penumpang meninggal dunia, yakni nakhoda kapal, La Jaidi, Hefy Atamimy, Umy Pellu, dan Wa Nia Tomia.
Seorang penumpang kapal yang selamat dalam peristiwa tersebut, Hasan Saipul berkata kepada Kompas.com, kapal tersebut memuat barang yang sangat banyak. "Kapal memuat banyak simen, sembako, dan barang-barang lain," kata Hasan.
Randi terpisah dari ibunya saat kapal tenggelam. Namun, seorang penumpang, Ibrahim Duwila, melihatnya. "Saya menggendongnya di bahagian belakang, dan kita langsung lompat ke laut," kata Ibrahim.
Menurut Ibrahim, mereka terapung selama kira-kira dua jam sebelum dia berjaya mencapai daratan, pantai Desa Alang. "Hampir dua jam kita terapung dalam keadaan gelombang dan cuaca laut yang sangat buruk. Untung saja dia (Randi) memeluk saya dengan erat di bahagian leher, sehingga dia tetap bersama saya, "ujar Ibrahim.
Saat itu, kata Ibrahim, dia sempat mengambil sebuah jeriken berisi minyak di atas kapal sebelum melompat. "Saya sempat menumpah minyak dari dalam jeriken, saat melompat saya langsung mengendong Randi. Dia sedikit pun tidak menangis saat itu, "kisahnya.
Kapal Motor (KM) Sandar Jadi berangkat dari Ambon menuju Pulau Manipa, sekira pukul 05.00 WIT, tetapi apabila memasuki perairan Tanjung Alang, kapal ini disapu tinggi gelombang sehingga kapal pun oleng dan tenggelam.
Akibat peristiwa ini, empat penumpang meninggal dunia, yakni nakhoda kapal, La Jaidi, Hefy Atamimy, Umy Pellu, dan Wa Nia Tomia.
Seorang penumpang kapal yang selamat dalam peristiwa tersebut, Hasan Saipul berkata kepada Kompas.com, kapal tersebut memuat barang yang sangat banyak. "Kapal memuat banyak simen, sembako, dan barang-barang lain," kata Hasan.
Sumber: Kompas.com
0 Comments:
Post a Comment